Recent Posts

Pulokalapa Membangun

SELAMAT DATANG DI DESA PULOKALAPA

Selasa, 17 Desember 2013

Admin

MAKAM RADEN SOEMAREDJA AYAH JI'IN ( PENEMU MAQOM SYEKH QURO DAN SYEKH BENTONG)

Terdapat di Dusun Krajan I Desa Pulokalapa, di sebelah selatan Bala Desa Pulokalapa
Read More
Admin

MAQOM SYEKH BENTONG / DARUGEM


Terdapat di Kampung Pulomasigit Dusun Krajan II Desa Pulokalapa yang terletak tak jauh dari Maqom Syekh Quro sebelah utara.
(foto oleh Aff.)
Read More
Admin

MAQOM SYEKH QURO

Karawang pada masa Islam juga merupakan kawasan penting. Pelabuhan Caravam yang sudah eksis sejak masa Kerajaan Sunda tampaknya terus berperan hingga masa Islam. Salah satu situs arkeologi dari masa Islam di Karawang adalah makam Syech Quro. Menurut tulisan yang tertera pada panil di depan komplek makam, Nama lengkap Syech Quro adalah Syech Qurotul Ain. Menurut naskah Purwaka Caruban Nagari, Syech Quro adalah seorang ulama yang juga bernama Syeh Hasanudin. Beliau adalah putra ulama besar Perguruan Islam dari negeri Campa yang bernama Syech Yusuf Siddik yang masih ada garis keturunan dengan Syech Jamaluddin serta Syech Jalaluddin ulama besar Mekah. Pada tahun 1418 datang di Pelabuhan Muara Jati, daerah Cirebon. Tidak lama di Muara Jati, kemudian pergi ke Karawang dan mendirikan pesantren. Disebutkan bahwa letak bekas pesantren Syech Quro berada di Desa Talagasari, Kecamatan Talagasari, Karawang. Di Karawang dikenal sebagai Syech Quro karena beliau adalah seorang yang hafal Al- Quran (hafidz) dan sekaligus qori yang bersuara merdu. Sumber lain mengatakan bahwa Syech Quro datang di Jawa pada 1416 dengan menumpang armada Laksamana Cheng Ho yang diutus Kaisar Cina Cheng Tu atau Yung Lo (raja ketiga jaman Dinasti Ming). Tujuan utama perjalanan Cheng Ho ke Jawa dalam rangka menjalin persahabatan dengan raja-raja tetangga Cina di seberang lautan. Armada tersebut membawa rombongan prajurit 27.800 orang yang salah satunya terdapat seorang ulama yang hendak menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Mengingat Cheng Ho seorang muslim, permintaan Syech Quro beserta pengiringnya menumpang kapalnya dikabulkan. Syech Quro beserta pengiringnya turun di pelabuhan Karawang, sedangkan armada Cina melanjutkan perjalanan dan berlabuh di Pelabuhan Muara Jati Cirebon. Di Karawang pada tahun 1338 Saka (1416 M) mendirikan pesantren di Pura Dalem, diberi nama Pondok Quro yang artinya tempat untuk belajar Al Quran. Syech Quro adalah penganut Mahzhab Hanafi, yang datang bersama anak angkat bernama Syech Bentong alias Tan Go. Dari istrinya yang bernama Siu Te Yo mempunyai seorang putri diberi nama Sie Ban Ci. Syech Quro kemudian menikah dengan Ratna Sondari dan lahir Syech Akhmad yang menjadi penghulu pertama di Karawang. Setelah melakukan islamisasi di Karawang Syech Quro kemudian menjalani hidup menyendiri di Kampung Pulobata, Pulokalapa. Di kampung ini beliau melakukan ujlah untuk mendekatkan diri kepada Allah agar memperoleh kesempurnaan hidup. Demikian ini beliau lakukan hingga akhir hayat. Makam Syech Quro ditemukan oleh Raden Sumareja (Ayah Jiin) dan Syech Tolha pada hari Sabtu akhir bulan Sya’ban tahun 1859. Mungkin karena ditemukan pada hari Sabtu maka hingga sekarang pada setiap hari Sabtu banyak orang yang berziarah. Komplek makam ini berada di pemukiman penduduk Kampung Pulobata, Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemah Abang tepatnya pada koordinat 06° 15' 101" Lintang Selatan dan 107° 28' 900" Bujur Timur. Komplek makam berada pada lahan seluas 2.566 m2 yang batas- batasnya sebelah utara pemukiman, timur, selatan, dan barat berupa sawah. Komplek makam ini berada di sebelah selatan jalan desa. Sebelum memasuki komplek makam terdapat halaman yang sangat luas berfungsi sebagai tempat parkir kendaraan para peziarah. Di pinggir halaman parkir ini terdapat deretan warung yang menyediakan makanan serta benda-benda untuk keperluan ibadah seperti tasbih, peci, mukena, baju koko, dan kitab. Selain di pinggir lahan parkir, sebetulnya sudah disediakan tempat khusus untuk berjualan yang mirip pasar tradisional. Lahan tempat berjualan ini terletak di sebelah timur komplek makam. Aktivitas berjualan kelihatan hidup pada setiap hari Jumat malam hingga Sabtu, karena pada hari itu merupakan hari puncak pelaksanaan ziarah. Komplek makam bagian depan diberi pembatas pagar tembok berwarna hijau. Bentuk arsitektur pagar tembok tersebut melengkung dengan jarak lengkungan tertentu sehingga terbentuk beberapa puncak lengkungan. Pada setiap puncak lengkung pagar dihias dengan semacam kubah masjid. Sisi-sisi lengkungan pagar berhias kaligrafi. Gerbang masuk bagian atasnya juga melengkung, tetapi lengkungannya merupakan kebalikan dengan lengkung pagar. Di sebelah barat gerbang masuk terdapat salah satu dari tujuh sumur keramat yang berada di komplek makam. Di sebelah timur gerbang masuk bagian dalam terdapat panil peringatan penemuan komplek makam. Pada panil peringatan tersebut juga tertulis pesan Syech Quro yang berbunyi: “Ingsun titip masjid langgar lan fakir miskin anak yatim dhuafa”. Di halaman dalam komplek makam terdapat masjid dan cungkup makam Syech Quro. Sebagai objek yang bersifat living monument, semua bangunan di komplek makam ini selalu berkembang mengikuti situasi. Bangunan cungkup makam Syech Quro sebagai bangunan inti merupakan bangunan baru, terbagi tiga bagian. Bagian depan merupakan bagian terbuka, bagian tengah merupakan ruangan untuk berdoa, dan bagian dalam tempat makam Syech Quro. Para peziarah tidak diperkenankan memasuki ruangan makam Syech Quro, peziarah cukup sampai di depan pintu ruangan. Didepan pintu tersebut terdapat beberapa benda untuk ziarah seperti tempat pembakaran kemenyan, beberapa plastik tempat air mineral yang berisi air dari sumur keramat, dan kotak kayu tempat shodaqoh. Jirat makam berukuran 2,70 x 2,25 m. Nisan terbungkus kain putih. Tinggi nisan 85 cm. Di samping cungkup makam terdapat salah satu sumur keramat yang dinamakan sumur awisan. Sumur tersebut berdiameter 1 m.
Terdapat di Kampung Pulo Bata Dusun Krajan II RT./RW.001/002 Desa Pulokalapa Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang
(foto oleh Aff.)
Read More
Admin

SELAMAT DATANG DI DESA PULOKALAPA

Desa Pulokalapa terletak di Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat. Mata pencaharian utama di Desa ini adalah sebagai petani, karena Desa Pulokalapa merupakan tanah pesawahan yang sangat baik.

Desa Pulokalapa, desa yang sangat kaya akan berbagai hasil alamnya terutama di tiga bidang, yakni Pertanian, Peternakan,Pariwisata. Berikut adalah hasil survey kami :
Pada bidang Pertanian , hasil tani yang sangat berpotensi adalah padi dan palawija. Lebih dari 332 ton padi dihasilkan dari lahan pesawahan seluas  ± 46 Ha setiap musimnya. Sementara dari hasil palawija bisa mencapai 32 ton disetiap musim menanam palawija. Musim tanam palawija itu sendiri adalah rentang waktu setelah panen padi rendeng sampai masa menanam padi musim  morekat. Inilah yang menjadikan Desa Pulokalapa sangat kaya akan hasil padi dan palawija yang melimpah.






Yang kedua dari hasil survey kami adalah pada bidang Peternakan. Berbagai macam ternak telah tersurvey dan hasil ternak yang sangat berpotensi adalah ternak kambing dan itik. 978 ekor kambing  dimiliki oleh warga masyarakat Desa Pulokalapa dan  jumlah itik mencapai lebih dari 2000 ekor.





Ketiga adalah bidang Pariwisata. Di Desa Pulokalapa terdapat tiga tempat wisata ziarah,  di Kampung Pulo Bata Dusun Krajan II terdapat Makam Karomah Penyebar agama Islam pertama di Tatar Karawang, yaitu Makam Syekh Quro. Di Kampung Pulomasigit terdapat Makam Karomah lainnya yaitu Makam Syekh Bentong. Dan Makam Pemuka alas Pulokalapa sekaligus penemu Makam Syekh Quro yaitu Makam Raden Soemaredja / Ayah Ji’in yang terletak di Dusun Krajan I Desa Pulokalapa. Pada setiap Jum’at malam ketiga Makam Karomah tersebut selalu ramai dikunjungi oleh ribuan peziarah yang hendak melakukan berjamaah Tawasulan atau lebih popular di kalangan Peziarah adalah Sabtuan. Selain Jum’at malam, ketiga tempat itu pun selalu ramai dikunjungi Peziarah di hari-hari tertentu,diantaranya setiap malam jum’at kliwon, setiap tanggal 10 sampai 15 bulan maulid dan bulan rajab. Di areal Pemakaman itu pun terdapat pasar desa yang ramai menjajakan berbagai barang dagangan dari pakaian sampai makanan dan souvenir.
Benteng Asmau Husna

Makam Syekh Quro

Makam Syekh Bentong
 dan Makam Raden Soemaredja (Ayah Ji'in)

Selain ketiga hasil kekayaan alam diatas, di Desa Pulokalapa pun terdapat Usaha Kecil Menengah (UKM). Diantaranya adalah Komveksi. Terdapat 3 usaha warga yang bergerak di bidang komveksi. 


MONOGRAFI DESA PULOKALAPA
 BIDANG PEMERINTAHAN DESA
I.    UMUM
 Luas dan Batas Wilayah
a.       Luas Desa                         : 422,29 Ha
b.      Batas Wilayah               
-          Sebelah Utara       : Desa Pulomulya
-          Sebelah Selatan    : Desa Pulojaya
-          Sebelah Barat       : Desa Lemah Mukti
-          Sebelah Timur       : Desa Kiara
 Kondisi Geografis
a.       Ketinggian Tanah dari Permukaan Laut              : 12 M
b.      Suhu Udara Rata-rata                                            : 27 °C - 35°C

II.                  KEPENDUDUKAN
1.       Jumlah Penduduk Menurut
a.       Jenis Kelamin
-     Laki-laki                         : 2.137
-     Perempuan                      : 2.143
b.      Kepala Keluarga              : 1.489
2.       Jumlah Penduduk Menurut Agama
a.       Islam                  : 4.280
b.      Kristen               : -
c.       Katholi               : -
d.      Hindu                 : -
e.      Budha                : -
3.       Jumlah Penduduk Menurut Usia
a.       Kelompok Pendidikan
-     04-06 Tahun                    : 118
-     07-12                               : 280
-     13-15                               : 316
b.Kelompok Tenaga Kerja
- 20-26                               : 346
- 27-40                               : 791
4.       Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
a.       Karyawan            : 55 Orang
b.      Wiraswasta        : 36 Orang
c.       Tani                       : 157 Orang
d.      Pertukangan      : 26 Orang
e.      Pensiunan          : 19 Orang
f.        Pemulung           : -
g.       Jasa                        : 46 Orang
h.      PNS                        : 20 Orang
i.        TNI POLRI            : 6
j.        Warung                : 126 Orang

5.       Jumlah Perangkat Desa
a.      Kepala Urusan               : 5 Orang
b.      Kepala Dusun                 : 5 Orang
c.       Staf                                     : 2 Orang
6.       Pembinaan RT/RW             
a.      Jumlah RT                        : 11 Orang
b.      Jumlah RW                      : 5 Orang

7.       Kelembagaan
a.       BPD                                        : 9 Orang
b.      LPM                                       : 10 Orang
c.       PKK                                       
-     Tim Penggerak               : 6 Orang
-     Kader                                 : 3 Orang
8.       Keamanan Desa
a.      Jumlah Anggota Linmas             : 21 Orang
B.      BIDANG PEMBANGUNAN
I.                    SARANA PERIBADATAN
1.       Jumlah Masjid       : 4
2.       Jumlah Mushola   : 7
3.       Jumlah Majelis      : 7
II.                  Saran Pendidikan
1.       Pendidikan Umum
a.      Kelompok Bermain      : 1 Gedung
b.      TK/TPA                              : 3 Gedung
c.       SD                                        : 3 Gedung
2.       Pendidikan Khusus
a.      Madrasah                                         : 3 Gedung
b.      Pendidikan Non Formal             : 7 Gedung
III.                SARANA OLAHRAGA / KESENIAN , KEBUDAYAAN DAN SOSIAL
1.       SARANA OLAHRAGA
a.      Lapang Sepak Bola       : 1 Buah
b.      Lapang Voly                    : 1 Buah
c.       Lapang Badminton       : 3 Buah
IV.                PERTANIAN
1.       Padi  : 368 Ha
2.       Sayur – Sayuran 10 Ha
V.                  PERDAGANGAN DAN JASA
1.       Perdagangan
a.    Jumlah Saran Perdagangan : 56 Buah
C.      BIDANG KEMASYARAKATAN
I.                    AGAMA
a.    Majlis Ta’lim                                            : 7 Kelompok
b.    Remaja Masjid                                        : 4 Kelompok
II.                  KESEHATAN
1.       Pos / Klinik KB
a.       Jumlah Klinik KB  : 1 Buah
b.      Jumlah Akseptor  : 474 Orang
2.       Jumlah Posyandu : 5 Buah


SILSILAH KEPALA DESA PULOKALAPA :
 1 . JAISAN( 1894- 1902 ) 

2. RADEN SURYADIRDJA Alias JIIN R.SOMAREDJA ( 1902 -1904 ) 

3. NURSAMAN bin LATIFAN (1902– 1912 ) 

4 . AMAR (1912 - 1918)

5. IRON Alias SAWILEM ( 1918 –1926 ) 

6. ANDERAN Alias JALEM bin EYANG SARFI ( 1926 –1934 ) 

7. ENAN Alias EMOT bin raden suryadireja alias JIIN ( 1934 -1937 ) 

8 . SYA'IR bin MAIL ( 1937 – 1945 ) 

9. BOTIN Alias ANTRA bin EMBEH ( 1945– 1948 ) 

10. APANDI (1948 -PJS) 

11. ONDO bin ENAN (1948-1950) 

12. ANTRA BOTIN ( 1950 – 1952 ) 

13 .SUWIRTA SAAM/ITA ( 1952 – 1955 )

14 .USA NATA DIPRAJA bin SURA ( 1955 – 1967 ) 

15. A.SACHRUN bin BOTIN ( 1967 -1990) 

16. A.BADRI bin ABAS(1990- PJS ) 

17. A.SACHRUN bin BOTIN ( 1990 – 1998 ) 

18. E.RUSMANA bin INUNG ( 1998 -PJS ) 

19. ENTIS SUTISNA bin ITO SUWITO ( 1998 – 2006 ) 

20. A.RAMIN bin EMONG ( 2006 –PJS ) 

21 ENTIS SUTISNA bin ITO SUWITO (2006 – 2012 ) 

22. POPON PATMAWATI binti JAYA ( 2012-SEKARANG)



Read More